(Copas Google) |
Sahaja Sadhya Kuntoro
Pak RT heran melihat glamournya gaya hidup para mahasisiwi yang ngekos di rumah Mbah Slamet.
Gadget terbaru, sepatu dan tas bermerek, lipstik dan bedak yang lumayan berat buat kantong mahasisiwi.
Iseng-iseng Pak RT nanya dengan salah satu penghuni kos.
Pak RT : "Wah penampilan mbak oke banget ya, pasti kiriman ortu gede banget ya."
Mahasisiwi : "Ah nda kok Pak RT, gak seberapa sih kiriman ortu."
Pak RT : "Lha terus segala yang mbak pake uang dari mana?"
Mahasisiwi : "Cuma bisnis kecil-kecilan aja kok Pak RT."
Pak RT : "Buka online shop ya? Apa makelar tanah? Atau mungkin ternak tuyul?"
Mahasisiwi : "Ndak Pak, saya cuma jualan kroto aja."
Pak RT : "Masak siih???... Gimana ceritanya mbak bisa begitu ??"
Mahasisiwi : "Pak RT tahu kroto itu apa?"
Pak RT : "Makanan untuk "burung" !"
Mahasiswi : "Naaah itulah bisnis saya pak RT !!!"
Sahaja Sadhya Kuntoro
Hari ini adalah hari ulang tahun Pak Budiono. Sebagai Istri setia, bu Budiono ingin memberikan kejutan kpd suaminya utk pergi menikmati music live di salah satu Bar (klub) di daerah Mangga Dua Jakarta.
Di pintu masuk Bar penjaganya menyapa: “Halo Pak Bud, apa kabar?"
Si istri dengan curiga bertanya: “Kenal dia dimana Pi ?
Budiono: "Ooh… dia dulu Ex Satpam di Kantor Papi"
Di dalam Bar, seorang Bartender menyapa: "Vodka atau Bir hitam yang biasa Om Bud ?"
Si istri kembali bertanya: “Kok dia kenal kamu sih pi ?”
Pak Budiono dengan grogi menjawab: “Dia anaknya teman Papi, yg dulu bekerja bersama Papi di Surabaya"
Tidak lama seorang Penyanyi dgn pakaian sexy menyapa Pak Budiono: "Gimana Om Bud kemarin tipsnya kurang lho , karena dibooking Om Bud semalaman Sheyla ga jadi nyanyi. "
Si istri dengan marah langsung menyeret Pak Budiono keluar Bar dan langsung nyetop dan naik taksi.
Di dalam Taksi, Supir Taksi menyapa: "Eh... Om Bud, tumben ceweknya udah STW nih. Ke hotel yang sama kan ?”
Sang Istri pun semaput.
Ayah Sugriwan
Cucu yang Cerdas
Terkisah di suatu siang ada seorang kakek yg sedang asyik memperhatikan cucunya yg berusia 7 th tengah bermain di halaman depan rumah.
Sang cucu terlihat sedang memainkan cacing di tanah dan berusaha untuk memasukkan cacing tsb ke dalam lubang nya di tanah.
Kakek: "Cu, apa yg kamu lakukan dari tadi malah membuat kakek tertawa..?"
Cucu: "Kenapa kek, koq tertawa..??
Kakek: "Dari tadi kakek lihat kamu berusaha memasukkan cacing itu ke dalam lubang, itu pekerjaan yg sia2.
Mana bisa kamu masukkan cacing itu ke lubang nya, dia 'kan lembek dan licin ....?"
Cucu: "Kalau aku bisa memasukkan cacing ini, gimana kek ....?"
Kakek: "Kakek akan kasih kamu uang 20rb, jika kamu bisa masukkin cacing itu ke lubang nya".
Sang cucu lalu masuk ke dalam rumah, yang membuat si kakek heran.
Tidak lama, sang cucu keluar lagi sambil membawa HAIRSPRAY (cairan untuk rambut supaya jadi kaku).
Kemudian dia menyemprotkan hairspray tsb banyak2 ke badan cacing, yg membuatnya menjadi sangat kaku dan mudah utk memasukkan nya ke dalam lubang.
Melihat adegan itu, sang kakek merasa kalah dan malu.
Kakek: "Nech uang yg kakek janjikan, kamu memang cucu kakek yg cerdas ....!"
Sang kakek pun segera masuk ke dalam rumah sambil membawa HAIRSPRAY yg diambil dari tangan cucunya.
Si cucu girang tdk kepalang mendapatkan rejeki nomplok itu.
Sekitar setengah jam kemudian, sang kakek kembali mengahampiri cucu nya sambil memberi lagi uang 50rb.
Tentu saja si cucu kaget .....
Cucu: "Lho kek, tadi 'kan aku udah dikasih uang 20rb, koq sekarang dikasih lg 50rb ....?"
Kakek: "Iya, yg 50rb ini dari nenek kamu, dia sangat berterima kasih ...", sambil benerin sarung.
Tris Sakeh
LISTRIK MATI DI PURWOKERTO
( Copas )
Wis seminggu internet lelete puooll. Badrun ngamuk soale ora bisa pesbukan, yutuban, twiteran sampe bojone sing arane Sri dikongkon telpon operator...
Sri : "Haloo haloo kiye bener operator kan ya?"
Operator : "Benar ibu, ada yg bisa saya bantu ?"
Sri : "Kiye napa donge internet e ka lelet nemen wis seminggu?"
Operator : "Mohon maaf ibu, kami sedang MAINTENANCE bu......"
Sri : "Trus kapan rampunge ? Bojone nyong wis muring2 belih karuan seminggu kiye ngarti"
Operator : "Nanti jika sudah selesai maintenance kami kasih tau"
Sri : "Oya wis, aja kesuwen tapi ya.......," gagang telpon ditutup.
Badrun : "Kepriben bu, apa jare operatore ?"
Sri : "Lagi MANTENAN jarene pak... ngko yen mantenane wis rampung nyong pan dikandani maning..... !!"
Umi Sakdiyah Sodwijo
Minta Cerai
"Pa, Mama minta celai!" ujar si kecil Husin pada papanya yang sedang mencuci mobil di depan rumah.
"Apa?!!!" sahut lelaki itu kaget dan geram. Lantas, dengan penuh kemarahan ia berlari ke dalam rumah.
"Apa-apaan ini, Ma? Kok tiba-tiba minta cerai?!" teriaknya
"Hah... apaan sih Papa kok marah-marah gitu?"
"Mama bilang sama Husin pengen minta cerai ke Papa, kan? Ngapain pake bilang ke anak-anak segala?"
"Bentar... bentar... sabar dulu, Pa. Tadi Husin yang bilang ke Papa kalau Mama mintai cerai?"
"Iya! Benar kan? Ngaku aja!!!"
"Huahahaha.... Pa... Pa... Tadi Mama emang minta tolong Husin bilang ke Papa, minta serai, tolong cabutin di depan rumah. Kan Husin masih cadel, jadi dia bilangnya celai. Papa aja yang baper!"
Mirip Raisa
"Kemarin gue menang lomba mirip Raisa."
"Ah, ngibul! Nggak percaya sama sekali!"
"Seriusan! Nggak lagi becanda!"
"Mosok sih? Itu pasti mata jurinya lagi belekan."
"Kagak. Beneran, jurinya lagi sehat jasmani rohani."
"Lah, kok bisa menang?"
"Ya, gue jelas menang telak dong. Secara gue emang kagak bisa (Raisa) nulis, kagak bisa berhitung, kagak bisa mikir, kagak bisa masak, kagak bisa dandan, kagak bisa ngapa-ngapain. Bisanya cuman bikin status doang!"
Gubrak! Nelen tablet. Umi Sakdiyah
Non-O
Janji Pengacara Kasus Korupsi
Setelah ditangkap karena korupsi, seorang pejabat menyewa pengacara terbaik dengan bayaran mahal.
"Dengar, ya," kata pejabat itu, "Saya punya hampir seratus milyar rupiah tunai dalam brankas bank saya. Anda bisa membebaskan saya?"
"Percayalah pada saya, pak," sahut si pengacara tadi, ",Anda tidak akan pernah masuk penjara dengan uang sebanyak itu."
Benar apa yang dikatakan pengacara itu. Pejabat tersebut tidak masuk penjara dengan uang sebanyak itu. Ia masuk ke penjara setelah dirinya bangkrut.
Sudi Purwono Baru ·
Keuletan
Tak ada yang demikian lunak dan berserah seperti air, tetapi ia dapat membentuk batu yang paling keras sekalipun.
Ketika dihadapkan pada suatu hambatan, praktikkan lah ini, janganlah berkeras dan melawan, melainkan berserah dan bertekunlah. (Tao)
Sudi Purwono Baru
Guru yang baik akan mengajarkan murid-muridnya cara melihat luasnya dunia dari bilik kelasnya yang sempit. (Ivan Illyich)
Sudi Purwono Baru
Bukan Nomer Telepon
Seorang ibu muda yang sedang hamil, masuk ke dalam boks telepon umum yang saat itu sedang ramai. Antrean sudah panjang tetapi si ibu muda itu masih asyik membolak-balik halaman buku kuning tebal yang tersedia. Karena tidak sabar menunggu, seorang lelaki coba menerobos masuk lalu menegur dengan halus, “Mohon maaf, bu. Jika Anda kesuitan mencari nomer telepon seseorang, saya akan membantu Ibu, antrean di luar sudah cukup panjang.”
“Oh, tidak terimakasih, pak,” sahut si ibu hamil tersebut lugu, “Saya sedang mencari nama yang bagus untuk anak saya yang akan lahir ini.”
Sudi Purwono Baru
KEBIASAAN
Pikiran mengarahkan pada tujuan, tujuan menjadi tindakan, tindakan membentuk kebiasaan, kebiasaan membangun karakter, dan karakter menentukan nasib kita. (Tyron Edward)
0 comments:
Post a Comment