Wiryawan Sofyan |
Oleh Wiryawan Sofyan
Untuk masakan Jepang, kita tahu bahwa ikan salmon akan lebih enak untuk dinikmati jika ikan tsb masih dalam keadaan hidup saat hendak diolah untuk disajikan. Jauh lebih nikmat dibandingkan dengan ikan salmon yang sudah diawetkan dengan es..
Itu sebabnya para nelayan selalu memasukkan salmon tangkapannya ke suatu kolam buatan agar dalam perjalanan menuju daratan salmon-salmon tersebut tetap hidup. Meski demikian pada kenyataannya banyak salmon yang mati di kolam buatan tersebut..
Bagaimana cara mereka menyiasatinya..??
Para nelayan itu memasukkan seekor hiu kecil di kolam tersebut..
Ajaib..!!
Hiu kecil tersebut "memaksa" salmon-salmon itu terus bergerak agar jangan sampai dimangsa..
Akibatnya jumlah salmon yg mati justru menjadi sangat sedikit..!!
Diam membuat kita mati..!
Bergerak membuat kita hidup...!!
Apa yang membuat kita diam??
Saat tidak ada masalah dalam hidup dan saat kita berada dalam zona nyaman..
Situasi seperti ini kerap membuat kita terlena..
Begitu terlenanya sehingga kita tidak sadar bahwa kita telah mati..!!
Ironis, bukan..??
Apa yang membuat kita bergerak..??
Masalah..
Pergumulan.. dan
Tekanan Hidup..
Saat masalah datang secara otomatis naluri kita membuat kita bergerak aktif dan berusaha mengatasi semua pergumulan hidup itu..
Di saat-saat seperti itu biasanya kita akan ingat Tuhan dan berharap kepada Tuhan..
Tidak hanya itu, kita menjadi kreatif, dan potensi diri kita pun menjadi berkembang luar biasa..
Ingatlah bahwa kita akan bisa belajar banyak dalam hidup ini bukan pada saat keadaan nyaman, tapi justru pada saat kita menghadapi badai hidup..
Itu sebabnya syukurilah "hiu kecil" yg terus memaksa kita untuk bergerak dan tetap survive..
Masalah dalam hidup adalah baik, karena itulah yg membuat kita terus bergerak. Mungkin hiu-hiu kecil itu bisa berbentuk siapa/apa saja dalam hidup kita..
Wiryawan Sofyan, Focus on Creativity and Innovation
0 comments:
Post a Comment