<div style='background-color: none transparent;'></div>

Keberagaman Kebersamaan by Jitet Koestana

Keberagaman Kebersamaan by Jitet Koestana
HumOr Edisi: 73, 74, 75, 76, 77, 78, 79, 80, 81, 82, 83, 84 Januari - Desember 2018 - Tahun ke VII

Breaking News..

Thursday, September 10, 2015

Kartun M Najib


REDENOMINASI rupiah dari Rp 1000 menjadi Rp 1 akan diterapkan sebentar lagi. Namun kebijakan itu menuai keberatan dari banyak pihak. Tercatat diantara yg keberatan dengan Redenominasi, sbb:

1. Bupati Pulau Seribu keberatan kalau menjadi Bupati Pulau Satu.

2. Marga Pasaribu di Tapanuli keberatan kalau harus menjadi Marga Pasar Satu.

3. Ahli bahasa tidak setuju kalau ungkapan 'mengambil langkah seribu' diganti menjadi 'mengambil langkah satu', atau 'seribu janji' menjadi 'satu janji'.

4. Sastrawan keberatan kalau sajak Chairil Anwar yg berbunyi 'aku ingin hidup seribu tahun lagi' dirubah jadi 'aku ingin hidup satu tahun lagi'.

5. Para da'i sejuta umat tidak mau diganti menjadi da'i seribu umat.

6. Biolog tidak setuju binatang kaki seribu diganti menjadi binatang kaki satu.

7. Titiek Puspa keberatan kalau lirik lagu 'jatuh cinta sejuta rasanya' diganti jadi hanya 'seribu rasanya'.

8. Para artis tidak setuju acara malam sejuta bintang dikurangi jadi malam seribu bintang.

9. Anak2 gak rela kalau beribu ribu bintang di langit menjadi
Bersatu satu bintang di langit.

10. Para jutawan tidak mau disebut ribuwan

11. Masyarakat Jawa Tengah dan Jawa Timur tidak mau mengganti 'nyuwun sewu' jadi 'nyuwun setunggal'.

12. Warga Kota Semarang juga protes, Karena lokasi Wisata "Lawang sewu" Akan jadi "Lawang siji"

13. Terakhir keluarga besar Mangkunegaran juga tidak berkenan Karena air terjun kebanggaan warga solo "Grojogan sewu" turun harga jadi "Grojogan setunggal"

Yg ane bingung klo Cerita Seribu satu malam, jadi satu ... satu malem.
Terus klo orang Betawi mo ngajak ribut, nomongnya gmn? Masa ngajak satu...t ?

Jangan tegang, santai aja... (Endang K Sobirin)
Continue Reading | comments

Emha Ainun Nadjib: Jangan Ajari Kucing Menggonggong atau Anjing Terbang

Kartun M Najib


"Tidak apa-apa kalau ilmu agamamu masih pas-pasan, itu malah membuatmu menjadi rendah hati. Banyak orang yang sudah merasa

tahu ilmu agama, malah menjadikannya tinggi hati, " begitu pesan Cak Nun.


Ilmu tidak selalu diperoleh dari guru, ustadz, kyai, ulama atau ahli agama. Kebenaran bisa datang dari siapa saja. Seorang

bajingan bisa saja membuka mata hatimu pada sebuah hidayah. Seorang ulama bisa saja membuatmu ‘kerdil’ dengan ilmu

pengetahuan dan keyakinan yang kamu dekap erat. Yang membuatmu jadi menutup diri pada ilmu dan pengetahuan yang ada di

luar sana. Yang kamu anggap bertentangan dengan keyakinanmu. (Cak Nun)


Semua yang ada di dunia ini adalah cahaya ilmu. Selama kita dewasa, kita nggak akan gampang 'masuk angin' oleh kalimat

kayak apapun. Yang penting nggak mudah terseret untuk menyalahkan atau membenarkan. Ambil saja makna dan manfaatnya.

Simpan yang baik, tendang jauh-jauh yang mblendes.(Cak Nun)


Kalau kucing jangan diajari menggongong. Kalau kambing jangan diajari terbang. Maka kenali dirimu, barang siapa mengenali

dirinya sesungguhnya ia mengenali Tuhannya. (Cak Nun)


Alat kejahatan yang paling canggih adalah aturan-aturan, maka bikinlah aturanmu sebelum kamu dikalahkan orang lain dengan

menggunakan aturan dia.(Cak Nun)


Pendidikan itu tujuannya sederhana, biar kita tidak kesasar saat kembali ke Tuhan.(Cak Nun)


"Ahmaq adalah orang yang tidak tahu bahwa dirinya tidak tahu..orang yg tidak mau mendengarkan, memikirkan dan

mempertimbangkan pendapat-pendapat orang lain. Demokrasi di Indonesia adalah salah satu bentuk dari ke-ahmaq-an. sudah

berkali-kali tertipu dan menjadi korban, tapi tetap dipakai juga.." kata Cak Nun.
Continue Reading | comments

RUPIAH TERPURUK? MARI KITA PUTAR LAGU TENTANG UANG

(TASS saat acara Harlah 75 Gus Dur)


RUPIAH TERPURUK? MARI KITA PUTAR LAGU TENTANG UANG: Ternyata para musisi kita dan dunia punya kepedulian tentang uang, tentu setelah tentang cinta. Ini dia sebagian judul lagu yang terkait uang:

Lagu Indonesia tentang Uang:
1. Rupiah (Rhoma Irama)
2. Uang (Rhoma Irama)
3. Mabok Duit (Erie Susan)
4. Uang (Nicky Astria)
5. Duit (Endang Kurnia)
6. Uang (Naif)
7. Duit (Wong Pitoe)
8. Cinta atau Uang (Cinta Laura)
9. Cari Uang (Shinta Bachir)
10. Abang Bagi Duit (Dua Naga)
11. Hujan Duit (Trio Macan)
12. No Duit No Cinta (Amour)

Songs About Money
1. No Money Down – Chuck Berry (1955)
2. Money, Honey – Elvis Presley (1956)
3. Money (That’s What I Want) – The Beatles (1963)
4. Can’t Buy Me Love – The Beatles (1964)
5. Money Won’t Change You – James Brown (1966)
6. Baby You’re A Rich Man – The Beatles (1967)
7. Mercedes Benz (Oh Lord) – Janis Joplin (1971)
8. Blue Money – Van Morrison (1971)
9. Coat Of Many Colors – Dolly Parton (1971)
10. Money, Money – Liza Minnelli & Joel Grey (Cabaret Musical Soundtrack) (1972)
11. Money – Pink Floyd (1973)
12. Billion Dollar Babies – Alice Cooper (1973)
13. Money, Money, Money – ABBA (1977)
14. She Works Hard For The Money – Donna Summer (1983)
15. Money Changes Everything – Cyndi Lauper (1985)
16. The Big Money – Rush (1985)
17. Opportunities (Let’s Make Lots of Money) – Pet Shop Boys (1986)
18. Money’s Too Tight To Mention – Simply Red (1986)
19. Got My Mind Set On You – George Harrison (1987)
20. Moneytalks – AC/DC (1990)
21. Money Don’t Matter 2 Night – Prince (1992)
22. Eat The Rich – Aerosmith (1993)
23. Bills Bills Bills – Destiny’s Child (1999)
24. Rich Girl – Gwen Stefani & Eve (2005)
25. Gold Digger – Kanye West (2005)
26. I Get Money – 50Cent
27. London Beckoned Songs About Money – Panic At The Disco
28. Did You Steal My Money – The Who
29. What Do You Do For Money Honey – AC/DC
30. The Money Will Roll Right In – Nirvana
31. I Don’t Want Your Money – Chicago
32. When The Money’s Gone – Cher
33. Free Money – Patti Smith
34. When Money Grows On Trees – Shania Twain
35. Easy Money – Billy Joel
36. Lay Your Money Down – Bread
(Tri Agus Susanto Siswowiharjo)
Continue Reading | comments

Plesetan Dolar Naik ala Rusdi Marpaung

Kartun Non-O


Eee selamat pagi NKRI

HORAS BAH!!
DOLAR naik teyus, hidup tambah SIMANUNGKALIT, PANDAPATAN MANURUNG, banyak SIHOTANG, tak ada lagi HARAHAP, keadaan semakin GINTING, kepala pusing sampai SIBUTAR-BUTAR, rambut rontok nyaris POLTAK.
Jumlah rakyat miskin sudah PANGARIBUAN. Anak anak nangis MARPAUNG-PAUNG. Otak sudah SITOMPUL. Tapi kita masih saja diminta sabar SITORUS. Jangan putus HARAHAP katanya. Mintalah PARLINDUNGAN supaya BONAR-BONAR selamat.
BUTET dah.

@all: plesetan batak kudapatkan dari groups WA. fyi aja (Rusdi Marpaung)
Continue Reading | comments

Hukum Kewajaran

Prie GS

Oleh Prie GS

Hukum Kewajaran Sebuah musibah, misalnya saja musibah kendaraan, mulai dari angkot hingga motor ojek, boleh saja dikaitkan dengan minimnya fasilitas, rendahnya dana operasional sampai pada umur kendaraan yang telah uzur. Karena memang erat hubungan umur kendaraan dengan keselamatan pengendara. Sudah tentu juga erat hubungan dana operasional dengan keselamatan operasi. Tetapi jenis hubungan ternyata beragam dan berjenjang. Ada hubungan langsung ada hubungan tak langsung. Hubungan yang harus disadari pertama kali, bukanlah hubungan tak langsung, melainkan hubungan langsung, karena di situlah terletak urgensi sebuah persoalan. Jika seorang anak terserang demam berdarah, memang erat hubungannya dengan genangan air, dengan sarang nyamuk, dengan kebersihan got, bahkan akhirnya dengan kecerdasan tata ruang sebuah kota. Tetapi semua itu adalah hubungan tak langsung.

Hubungan langsung yang harus segera disadari ialah bahwa anak itu digigit nyamuk. Urutan logisnya kemudian menjadi jelas, kapan ia harus secepatnya masuk laborat atau malah mondok di rumah sakit. Adalah tindakan yang kurang bisa dimengerti, misalnya: sementara trombosit anak telah menurun, seorang dokter malah sibuk mendiagnosa kebersihan got dan mengajukan petisi agar pemerintah kota segera menyiapkan got yang rapi untuk warganya. Saat SMA, saya selalu takjub pada motor tua kakak ipar yang selalu bersih dan terawat.

Motor itu, karena tuanya, memang sesekali ngadat sebagaimana lazimnya motor tua. Tetapi ketuaannya tidak menghalangi motor ini untuk menjadi barang kebanggaan. Cara kakak bangga pada motor ini ternyata bukan pada perawatannya semata melainkan lebih kepada kesadarannya memperlakukan motor ini sebagai tua. Jika hanya mengandalkan perawatan, tak banyak yang bisa dilakukan kakak sebagai guru SD. Jika terpaksa ada suku cadang yang terlalu mahal, motor ini harus sabar menunggu dan memilih sementara tidak dioperasikan sampai tabungan anggaran tersedia.

 Menyadari kemampuannya, motor ini juga tidak dipaksa untuk menjadi kendaraan luar kota yang jauh dan berat. Ia dipakai sebatas kewajaran kapasitasnya. Setau saya, walau gaji guru SD itu pas-pasan, kakak juga tidak menambah beban motornya dengan misalnya, menjadi pengojek demi tambahan penghasilan. Dengan pola ini, simpulan saya, memiliki motor tua ternyata bukan biang musibah asal ia diperlakukan sebagaimana mestinya.

Musibah adalah sesuatu yang sangat kompleks dan menyimpan banyak rahasia dan tak cukup hanya dengan argumentasi sederhana: karena motor ini tua. Musibah itu akan terus menjadi rahasia karena kerumitanya. Tetapi tugas kita sebeulnya tidak rumit dan malah cenderung sederhana: yakni menjaga agar hukum kewajaran bisa terus dilangsungkan.

Wajar itu ialah: jika begini keadaanmu, jangan begitu caramu. Bukan: sudah tahu begini, masih saja begitu.
Continue Reading | comments

Cak Nun di Mata Robbi Gandamana


Emha Ainun Nadjib (Cak Nun) - RG


"Orang Yang Berada Di Surga Adalah Orang Yang Mencari Tuhan.." [Think Different Ala Cak Nun]

Emha Ainun Nadjib atau biasa disebut Cak Nun adalah seorang ulama atau kyai yang punya pemikiran-pemikiran nggak umum, kadang kontroversial, berbeda dari kebanyakan ustadzzzz. Tapi tentu saja pemikirannya sangat masuk akal, brilian, otentik dan bisa dipertanggungjawabkan . Ulasan di bawah ini adalah beberapa dari banyak sekali pemikiran beliau yang saya anggap sangat dahsyat untuk bahan renungan dan pembelajaran.
Continue Reading | comments

Nyanyian Eva Braun, eh, First Lady Salma


Kartun Ahmad Antawirya

Continue Reading | comments

Ini Serius,Bukan Ngeledek: Delapan Manfaat Merokok


(Posting: Dana Anwari)
Continue Reading | comments

Mencari Pencerahan Jiwa-Raga



Sudi Purwono Baru
Nasib Baik atau Buruk Tak Ada yang Tahu
Di pinggiran sebuah hutan, hiduplah seorang petani tua yang mempunyai seekor kuda untuk mengerjakan ladang. Pada suatu hari kuda itu lepas, menghilang ke tengah hutan, dan ketika semua tetangga menyatakan rasa sedihnya kepada petani nahas itu, si orang tua menjawab, “Nasib buruk? Nasib baik? Siapa tahu?”
Seminggu kemudian kudanya kembali dengan membawa kawanan kuda liar dari hutan. Kali ini para tetangga mengucapkan selamat kepada petani karena nasibnya yang beruntung. Lagi-lagi si petani menjawab, “Nasib baik? Nasib buruk? Siapa tahu?”
Suatu ketika anak pak petani tersebut mencoba menjinakkan salah satu kuda liar tadi, tetapi nahas ia terjatuh dari punggung kuda dan kakinya patah. Semua tetangga merasa prihatin dengan nasib malang pak petani.Tetapi tidak demikian si petani, tanggapannya ia hanya berkata, “Nasib buruk? Nasib baik? Siapa tahu?”
Beberapa minggu sesudah itu tentara masuk desa dan mendaftar semua anak muda yang sehat badannya untuk maju perang karena keadaan darurat. Tetapi karena mereka melihat anak si petani patah kakinya, akhirnya anak tersebut dibebaskan dari kewajiban militer.
“Apakah itu nasib baik? Nasib buruk? Siapa tahu?”


Sepasang suami interi melancong dan mengunjungi Lembah Gema yang terkenal itu.
"Percaya nggak, ma," kata si suami, "Kalau aku berteriak, maka suara pantulannya akan terdengar kembali.."
"Cobalah," sahut si isteri
"Kurasa ini kelihatan konyol, tapi aku akan coba." kata sang suami. Setelah bersiap-siap, kemudian ia berteriak dengan sekencang-kencangnya, "Bohong!!!!!!"
Ditunggu beberapa saat tetapi tidak terdengar suara pantulan sama sekali.
"Cobalah sekali lagi, pa," ujar isterinya sedikit penasaran.
Kali ini si suami berseru sekuat tenaga, "Akulah lelaki yang paling tampan di duniaaaaa....."
Barulah terdengar gema pantulan suara yang pertama. "BOHOOOOOONG..."


Yang Paling Pokok
“Saya sangat sibuk dengan urusan-urusan penting, saya tidak punya banyak waktu. Bisakah Anda menjelaskan kepada saya pokok-pokok ajaran rohani dengan uraian singkat saja?”
“Baiklah, kalau begitu saya akan meringkasnya menjadi satu kata saja.”
“Luar biasa! Kata apakah itu?”
“Merenung.”
“Merenung tentang apa?”
“Kesadaran.”
“Bagaimanakah cara mengetahui Kesadaran?”
“Dengan merenung!”
(Zen sederhana)


Kemenangan dalam mengalahkan orang lain adalah hal kecil, tetapi kemenangan mengalahkan diri sendiri merupakan pencapaian BESAR. (Miyamoto Musashi)


Hidup Dalam Keragaman
Senjata menciptakan kekerasan, kekuatan menciptakan ketakutan. Seseorang yang memenuhi kehidupannya, tidak menggunakan enerji seperti itu.
Ketenangan ada di dalam hatinya dan kemenangan bukanlah alasan untuk bersukacita.
Kalau engkau bersukacita dalam kekuatan, maka engkau senang membunuh. Tetapi, jika engkau bersukacita di dalam keragaman, maka engkau akan senang menjalani kehidupan. (Lao Tzu)


Bumi ini mampu mencukupi seluruh kebutuhan hidup umat manusia. tetapi tidak mampu memenuhi nafsu keserakahan seorang manusia. (Mohandas Karamchad Gandhi)


"Saya tidak pernah berputus-asa sebab setiap kegagalan adalah langkah MAJU." (Thomas Alva Edison)


"Bagaimana saya dapat mencintai Tuhan seperti yang dianjurkan dalam Kitab Suci? Bagaimana saya dapat menyerahkan seluruh hidup saya kepadaNYA?"
"Lebih dahulu, engkau harus mengosongkan hati dan pikiranmu dari semua benda ciptaan."


Lakukan sesuatu, jika tidak kecemasan akan mendatangimu. (Dale Carnegie)


Iim Oetoro
Guru bertanya kepada muridnya, "Menurutmu, apa hakikat hidup ini?"
Sang murid yang menghapal kata-kata Gurunya itu lalu mengatakannya secara persis, "Tidak melekat pada apa pun, kemelekatan menyebabkan penderitaan. Kebebasan tertinggi adalah hidup dengan melepaskan ego!"
Ketika melihat Guru hanya tersenyum, si murid balik bertanya, "Menurut Anda, apa hakikat hidup ini?"
"Aku tidak tahu." jawab Guru.
(Zen untuk perenungan)




Continue Reading | comments

Selamat, Kartunis Jitet Koestana Menang Lagi


Continue Reading | comments

Buku Satir Sosial Politik - Humor Dosis Tinggi

Buku Satir Sosial Politik - Humor Dosis Tinggi
Untuk informasi pemesanan silakan klik gambar cover tsb.
 
Copyright © 2011. Majalah HumOr . All Rights Reserved
Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Advertise with Us | Site map
Template Modify by Creating Website. Inpire by Darkmatter Rockettheme Proudly powered by Blogger