Prie GS |
Itulah kenapa pembeli lebih suka memasuki warung-warung yang laris walau harus berkerumun, berdesakan, menunggu dan antre. Sebagian toko malah menjadikan antrean itu bagian dari nilai jual mereka. Sebagian pembeli malah memaknai antrean mereka sebagia gaya. Itulah hasil ketika seseorang telah menyukai dan percaya kepada sebuah produk. Siapa penyebar virus percaya itu? Tak lain adalah rekomendasi antara satu dengan lainnya. Bisnis-bisnis besar tidak lahir dari negosiasi yang rumit. Cukup ketemu di dalam pesawat secara kebetulan lalu ngobrol dan lahirlah bisnis raksasa.
Kepercayaan itu tak membutuhkan waktu lama dan prosedur yang kompleks. Kecepatannya nyaris serupa cahaya. Berkelebat lalu sampai. Sekarang persoalannya, denga cara apa seseorang agar berada di dalam kecepatan seperti itu? Caranya sebetulnya relatif sederhana, cukup dengan tertip memasuki tahapannya saja. Cukup menegakkan aturan-aturan dasar, yang para awam pun dengan mudah menjalani. Ujian awam pertama, setidaknya yang saya rasakan, adalah ujian pada penerimaan diri sendiri. Sejak akal saya mulai bekerja, rasanya mulai terasa apa yang ada pada diri sendiri hanyalah kekurangan senantiasa. Inilah pergolakan hidup yang paling berbahaya karena kepada segala sesuatu berisi prasangka buruk saja.
Inilah asalnya gelombang buruk. Itulah asal mulanya gelombang kepribadian seseorang dipancarkan. Seseorang dengan sudut pandang buruk, akan membuat seluruh isi dunia tampak buruk. Cukup dengan pusing kepala, seluruh dunia akan berputar tidak lagi pada porosnya, karena poros itu serasa pindah di kepala kita. Gelombang seperti ini jika tidak diwaspadai, tidak dicegah, tidak diperjuangkan, akan berlangsng sampai tua. Menjadi tua tanpa pernah menghentikan gelombang semacam ini adalah jenis hidup yang harus dihindari. Ada banyak sekali gelombang buruk masa kecil yang terbawa hingga tua tanpa kita menyadari. Ia menyelinap tenteram di ruangnya. Sementara umur kita menua, gelombang itu tetap dalam wataknya semula.
Di saat kecil saya suka iri kepada teman-teman yang lebih beruntung lalu tergerak membuat cerita buruk atasnya semata-mata karena keirian saya. Di masa tua saya bisa menghidupkan keirian serupa dalam bentuk yang agak berbeda. Yakni gelisah melihat teman lebih sukses dan menerbitkan cerita-cerita sirik tentang betapa tak layak ia sebetulnya berada di tempatnya, betapa buruk cara mencapai suksesnya.
Harap diteliti, seluruh naluri buruk yang mendestruksi kepribadian kita saat ini. Bisa jadi ialah hanyalah warisan naluri bawah sadar masa lalu yang belum menemukan penjinakan. Itulah pihak yang sering mengacaukan gelombang kita di hari ini yang mestinya terang benderang menjadi buram dan remang-remang.
0 comments:
Post a Comment