<div style='background-color: none transparent;'></div>
Home » » DONGENG KEHENINGAN YANG MENUMBUHKAN

DONGENG KEHENINGAN YANG MENUMBUHKAN

Sunardian Wirodono

 

Katakan dengan bunga, kata orang bijak. Tentu, maksudnya, bertuturlah dengan keindahan, keharuman, atau maknanya dengan etika, kelembutan, kasih-sayang, atau kebenaran dan kejujuran.
Karena, bunga di mana pun di dunia ini, adalah simbol dari yang disebutkan itu. Di sejumlah negara, seperti Jepang misalnya, bahkan menempatkan bunga secara amat istimewa. Seperti ada rahasia di sana.
Bunga mekar mewakili keindahan. Namun, seberapa indah pun bunga, beberapa waktu kemudian harus ikhlas menjadi sampah. Dan, baik tatkala diberi sebutan indah maupun sebutan sampah, bunga tidak pernah menolaknya. Ia diam tak bicara.
Siapa yang hidupnya mengalir sempurna bagai bunga (apakah dalam pengertian sukses atau dipuja), menjadi sampah (gagal, dihina, dicerca), kemudian (bila ia bisa mengolahnya) menjadi bunga lagi, ia telah membuka salah satu pintu rahasia kehidupan ini.
Physical isolation is not the true solitude. Totally free from any grasping, that’s the true solitude. Kungkungan fisik bukanlah kesendirian, namun benar-benar bebas dari segala yang menggenggam, itulah keheningan sesungguhnya. Lepas bebas dari segala kemelekatan hal baik-buruk serta benar-salah, itulah keheningan sesungguhnya. Keheningan yang menumbuhkan.
Dan bila semua hal telah lepas-bebas, lantas apa pedoman dalam bertindak? Seorang guru berbisik kepada muridnya: "Memandanglah seperti langit, bertindaklah seperti ibu pertiwi. Langit memayungi semuanya, ibu pertiwi bertindak ketat mengikuti hukum alam. Bila menanam jagung, buahnya jagung. Kalau memelihara kelapa, buahnya kelapa. Tak ada yang aneh di muka bumi ini.
"Termasuk mulut politikus, yang sanggup menyebut Tuhan sekaligus Setan dalam satu helaan nafas, Guru?"
"Termasuk seorang kekasih yang mencintai begitu banyak kekasihnya,..." jawab Guru sembari tersenyum.
"Termasuk seorang yang harus kehilangan orang yang dicintainya?"
"Termasuk ketika kau menolak berbuat kebaikan, karena keheningan itu tak mampu mengusir kekosongan jiwa,..." | Percakapan XVLII dengan Guru Zen

Share this article :

0 comments:

Post a Comment

Buku Satir Sosial Politik - Humor Dosis Tinggi

Buku Satir Sosial Politik - Humor Dosis Tinggi
Untuk informasi pemesanan silakan klik gambar cover tsb.
 
Copyright © 2011. Majalah HumOr . All Rights Reserved
Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Advertise with Us | Site map
Template Modify by Creating Website. Inpire by Darkmatter Rockettheme Proudly powered by Blogger