Keberagaman Kebersamaan by Jitet Koestana
Emha Ainun Nadjib Kulpen (Kuliah Pendek)
Saturday, July 12, 2014
Emha Ainun Nadjib |
Bau Mulut
KALAU yang keluar dari mulut kita adalah kalimat-kalimat yang menyakitkan hati, tidak apa-apa. Kalau ungkapan yang nongol dari mulut kita mengandung kemudaratan sosial, masih bisa dimaafkan.
Kalau bunyi kalimat yang muncul dari mulut kita tidak etis, a-sosial, menyinggung perasaan orang banyak, menghina rakyat, meremehkan Tuhan atau apapun, masih bisa dianggap bukan soal.
Yang sekarang menjadi soal terpenting bagi kita semua adalah kalau dari mulut kita mengepul aroma bau busuk alias tidak sedap.
Oleh karena itu yang kita dakwahkan bukanlah kebenaran, kebaikan dan keindahan nilai dari ekspresi manusia.
Yang kita bayar mahal adalah alat-alat yang membuat mulut kita tidak bau ketika ngomong.
Tidak Minta Apa-Apa Dalam Doa
YANG membubung hanya mimpi, adapun permintaan mesti tahu diri.
Ada hamba yang setiap kali berdoa mengucapkan: “Ya Allah, tak akan pernah lunas hutang rasa syukurku kepadaMu. Tak akan pernah cukup seluruh usia yang Engkau anugerahkan ini untuk menjalani rasa terima kasihku kepadaMu. Apakah menurutMu, hambaMu ini pantas meminta sesuatu lagi kepadaMu?”
Kalau Anda punya dua anak, yang satu selalu meminta dan meminta, sedangkan lainnya pemalu dan hanya menerima sesuatu kalau Anda memberikannya dan amat jarang meminta sesuatu kepada Anda. Pertanyaannya: kepada yang manakah anda lebih senang dan lega untuk memberikan sesuatu?
Subscribe to:
Posts (Atom)