<div style='background-color: none transparent;'></div>
Home » » Kacaunya Dunia Perfilman

Kacaunya Dunia Perfilman



Kacaunya Dunia Persilatan


Baru dua hari tayang di bioskop, film “Kacaunya Dunia Persilatan” disomasi. Film yang menampilkan tokoh pendekar legenda seperti Si Buta Dari Goa Hantu, Wiro Sableng dan Mantili tersebut dianggap melanggar hak cipta. Si Buta Dari Goa Hantu yang diperankan Tora Sudiro, tak disetujui oleh PT Bumi Langit selaku pemilik hak cipta Si Buta Dari Goa Hantu. Akhirnya, pihak PT Bumi Langit melayangkan somasi terhadap Skylar Picture selaku rumah produksi film Kacaunya Dunia Persilatan.

Dalam film tersebut tokoh Si Buta Dari Goa Hantu disebut dengan nama pelesetan (parodi) Si Buta Dari Gua Buat Elu.

Melihat sekilas tayangan triler Kacaunya Dunia Persilatandi You Tube, sosok Si Buta sama sekali tidak mengingatkan kita pada figur Ratno Timoer yang dulu sering memerankan Si Buta dari Goa Hantu versi komik Ganesh TH di film-film layar lebar.

Si Buta Taro tampak sosok si buta standar. Pakaian pun tidak memakai kulit ular merujuk pada pendekar buta yang bernama asli Barda Mandrawata. Tambahan lagi film tersebut mengaku bergenre komedi. Sebuah pilihan genre yang memungkinkan memelesetkan tokoh fiksi atau superhero dari manapun. 

Jangankan Wiro Sableng dan Mantili. Kapten America, Wonder Wowan, Superman, Spiderman, Hulk sampai bahkan Mister Bean didatangkan dan ditampilkan dalam cerita film tersebut oke-oke aja selama logika dan nalar cerita memenuhi kaidah dan argumen lelucon. Natural, tidak dipaksakan apalagi direkayasa. Apalagi kalau  Si Buta Dari Goa Hantu sudah berubah sebutan menjadi Si Buta Dari Gua Buat Elu. Secara faktual dan delik perkara jelas beda. Oleh karena itu somasi dari PT Bumi Langit kepada si buta versi film Skylar Picture agak berlebihan dan tak tepat sasaran.

Dunia komedi, dunia parodi, pelesetan adalah dunia khas, tujuannya tak lain tak bukan hanya untuk mendatangkan tawa penonton. Saya belum menonton film Kacaunya Dunia Persilatan” secara utuh. Apakah target film tersebut benar-benar mencari perhatian dan tawa penonton? Bukan menjual pesona dan daya tarik adegan persilatan an sich?
 
Kalau benar, “Kacaunya Dunia Persilatan” berada dalam main business  film komedi dan secara isi juga konsisten dengan rilis yang diberitakan, itu berarti ia sudah berada dalam track yang benar. Beda kalau misalnya jualan film komedi, isinya justru mengambil dan memanfaatkan tokoh-tokoh popular dunia persilatan dengan mendompleng isu supaya jualannya laris, itu jelas beda. Itu namanya “Kacaunya Dunia Perfilman”.

Di manapun di dunia ini, aturan main membuat parodi supaya ngefeks tawanya, wajib bagi si kreator untuk menampilkan sosok yang sudah sangat popular di masyarakat. Semakin terkenal tokoh yang diparodikan, semakin cepat dan efektif komunikasi yang terjadi.(Odios).

Penulis aktif di komunitas Studi Humor Indonesia Kini (ihik3.com)
Share this article :

0 comments:

Post a Comment

Buku Satir Sosial Politik - Humor Dosis Tinggi

Buku Satir Sosial Politik - Humor Dosis Tinggi
Untuk informasi pemesanan silakan klik gambar cover tsb.
 
Copyright © 2011. Majalah HumOr . All Rights Reserved
Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Advertise with Us | Site map
Template Modify by Creating Website. Inpire by Darkmatter Rockettheme Proudly powered by Blogger