Bung Karno dan Tempe Kegemarannya |
"Kami menggoyangkan langit, menggemparkan darat, dan menggelorakan samudera agar tidak jadi bangsa yang hidup hanya dari 2,5 sen sehari. Bangsa yang kerja keras, bukan bangsa tempe, bukan bangsa kuli. Bangsa yang rela menderita demi pembelian cita-cita." - Presiden RI Sukarno.
INILAH INDONESIA : BANGSA TEMPE
Kenapa Bung Karno tak mau bangsa ini disebut Bangsa Tempe? Sebab, ia tau persis bagaimana bungkil kedelei menjadi tempe. Selalu dinjak-injak. Bung Karno tak mau bangsa ini hanya hidup sekadar karena dinjak-injak bangsa lain.
Ada dua makanan yang tak pernah absen dari meja makan Istana. Gulai daun singkong dan tempe goreng. Karena sederhana, Soekarno tak pernah menawarkan makanan ini pada tamu-tamu negara. Tapi gulai daun singkong dan tempe goreng adalah dua makanan yang paling disukai Soekarno.
Di Indonesia, kedelai menjadi sumber gizi protein nabati utama, meskipun Indonesia harus mengimpor sebagian besar kebutuhan kedelai. Tiap tahun Indonesia mengimpor 3 juta ton kedelai yang dilakukan oleh PT Gerbang Cahaya Utama, PT Teluk Intan, PT Gunung Sewu, PT Cargill Indonesia, dan PT Sekawan Makmur Bersama.
Nah, ketika kemudian para importir ini memainkan harga maka para produsen tempe dan tahu pun menjerit. Mereka tak bisa menaikkan harga jual tempe dan tahu. Mereka pun tak mampu menanggung kerugian lebih lanjut. Maka menghentikan produksi sebagai sebuah bentuk penolakan akan ketidakmandirian atas kebijakan pangan menjadi jalan satu-satunya.
INILAH INDONESIA : SUNGGUH DAGELAN YANG NYATA DI NEGERI YANG KATANYA SUBUR INI. (Kotak Humor)
0 comments:
Post a Comment