<div style='background-color: none transparent;'></div>

Keberagaman Kebersamaan by Jitet Koestana

Keberagaman Kebersamaan by Jitet Koestana
HumOr Edisi: 73, 74, 75, 76, 77, 78, 79, 80, 81, 82, 83, 84 Januari - Desember 2018 - Tahun ke VII

Anekdot Muktamar NU dll ala Tri Agus Susanto Siswowiharjo

Tuesday, August 4, 2015


Hari H Muktamar NU ke-33 dibuka di Jombang Jawa Timur. Teringat ngobrol dengan Gus Dur sekitar tahun 2000an. Saya : "Gus apa beda Timor Timur dengan Jawa Timur?" Gus Dur: "Di Timor Timur banyak orang UN, di Jawa Timur banyak orang NU." Selamat bermuktamar! (Timor Timur= Timor Leste, UN= United Nation/PBB)


Pengacara kondang beristri 10 beranak 20 jadi tersangka. Gubernur dan istri mudanya juga jadi tersangka. Biasanya dalam amar putusan hakim di pengadilan selalu mempertimbangkan hal-hal yang meringankan terdakwa. Pengacara dan gubernur tentu berharap mempunyai banyak istri (dan anak) sebagai hal yang meringankan, karena banyak tanggungan.


SEMOGA TAK TERJADI LAGI DI ERA JOKOWI:
"Saya yakin seyakin-yakinnya, bahwa saya bukanlah orang terakhir yang mengalami pemenjaraan Orde baru seperti sekarang ini. Masih akan ada lagi calon-calon penghina Soeharto. Hal itu akan terjadi, karena memang pada dasarnya Soeharto patut dihina. Untuk itu saya berpesan, agar anda latihan dulu. Anda boleh menghina Soeharto sepuas-puasnya dengan meneriakkan yel-yel : "Ganti Soeharto !" , "Soeharto Goblok !", dll, tanpa kena jerat pasal 134 KUHP. Bagaimana caranya ? Tontonlah sepakbola antara Medan Jaya melawan manapun, di mana salah seorang pemainnya bernama Soeharto. Anda akan beruntung, membeli satu tiket bisa menonton sepakbola, karate, bahkan bisa menghina Soeharto sepuas-puasnya. Terima kasih." (Pledoi di PN Jakarta Pusat, 1 September 1995, Tri Agus S. Siswowihardjo)


NU Garis Lucu: Dalam sebuah diskusi bertema "Suksesi dan Humor" di TIM Jakarta, pada 1992 yang diadakan Pijar, Emha Ainun Nadjib menyebut KH. Abdurrahman Wahid sebagai Ketua Nahdlatul Humor (NH). Gus Dur itu tetangga desa Asmuni Srimulat, di Diwek, Jombang. Mereka sama-sama kyai, namun yang satu jadi Ketua NU yang satu jadi pelawak. Harusnya dibalik, Gus Dur yang jadi pelawak. Begitu kata Cak Nun. Gus Dur tertawa. "Sebenarnya ada istilah lain selain NU yaitu MU (Mafiatul Ulama), itu karena kelakuannya," kata Gus Dur sambil terkekeh. Meningkat lagi, lanjut Gus Dur, ada YU (Yakuzatul Ulama), nah yang ini import dari Jepang.

Tri Agus SS - Panitia Penyelenggara

Muktamar NU ke -29 tanggal 1-5 Desember 1994 di Cipasung, Tasikmalaya, Jawa Barat bisa jadi muktamar yang paling menegangkan dan terpanas dalam sejarah Muktamar NU. Presiden Soeharto tak ingin Gus Dur menjadi Ketua PB NU. Namun warga NU tetap memilih K.H. Abdurrahman Wahid. Sebagai wujud suka cita, berbagai organisasi masyarakat sipil mengadakan malam syukuran di sebuah restoran di Jl Rasuna Said Kuningan, Jakarta. Saya menjadi salah satu panitia. Hadir dalam acara itu Gus Dur, Megawati, Marsilam Simanjuntak, Rachman Tolleng dan tokoh lainnya. Serta dihibur sekaligus diprovokasi oleh penampilan Iwan Fals. Harian Republika memberitakan acara itu diadakan di diskotik.


Di Puncak Jawa Barat konon ada lokasi wisata yang disukai warga Timur Tengah. Warga setempat kemudian ada yang membuat lokalisasi "syariah". Apa bedanya esek-esek konvensional dengan "syariah"? Yang konvensional disediakan kondom tanpa penghulu. Yang "syariah" sebaliknya. Bagaimana jaminannya? Yang konvensional: Dijamin tak tertular HIV. Yang "syariah" harap dibaca dari kanan ke kiri, seperti huruf Arab:Tertular HIV tak dijamin!



Ada tersedia tiga toilet di WC Umum itu. Orang yg keluar dari toilet 1 dan 2 tersenyum. Giliran dari toilet 3, malah marah kpd penjaga wc, "Heh mas toiletnya kok ga ada airnya?!" Dengan santai petugas menjawab,"Bapak ndak baca tulisan itu ya? Toilet 1 nasional pakai air, toilet 2 barat pakai kertas tisu, nah toilet 3 timur tengah cukup pakai pasir."
(Timur Tengah untuk tak mengatakan syariah he he )


FPI : Memilih pemimpin kafir haram. HTI : Ikut upacara bendera haram. MUI: BPJS Kesehatan haram. Sedikit-sedikit haram, haram kok sedikit-sedikit.


Seorang kawan menulis status tentang kekaguman kepada seorang dokter di Jakarta yang menghentikan prakteknya 10 menit menjelang adzan. Dokter itu membiarkan belasan pasien menunggu dirinya 'menghadap' Tuhan. Status itu setidaknya dapat 265 like dan 28 komentar doa dan pujian. Saya tak tahu apakah mereka tahu dokter-dokter di RSUD Dok II Jayapura Papua membiarkan lima korban luka tembak Peristiwa Tolikara selama 8 hari (17 - 24 Juli). Selama seminggu korban dibiarkan, tak cepat ditangani, bersama peluru yang bersarang di badan. Alasannya? Dokter-dokter itu liburan lebaran!


Siang itu 27 Juli 1996, 19 tahun lalu, kami di LP Cipinang juga menonton TV dan diskusi tentang kejadian penyerangan terhadap markas PDI di jalan Diponegoro, Jakarta. Umumnya napi kriminal kawan saya menyatakan mengenal mereka pelaku lapangan meski berbaju merah PDI Pro Soerjadi. "Mereka para penyerang itu preman kawan kami," ujar salah satu napi.


"Ada tetangga saya yang tiap mudik lebaran selalu ganti mobil. Orang tua bangga melihat anaknya sukses di kota. Setiap ditanya tetangga apa merek mobil anaknya, ia menjawab dengan bangga: ‘Rental!’"


Buku-buku karya Ahmad, antropolog - Foto: Tri Agus SS

Di antara buku-buku tentang Papua, buku "Amber dan Komin: Studi Perubahan Ekonomi di Papua" (Yayasan Adhikarya dan The Ford Foundation, 2005) sangat lengkap menggambarkan konflik antara orang asli Papua / rambut keriting ( komin) dengan pendatang / rambut lurus (amber). Peristiwa pembakaran pasar yang didominasi pedagang Bugis pernah terjadi pada Pasar Abepura (18 Maret 1996), Pasar Entrop (1999 dan 200l), dan Pasar Sentani (2000). Pembakaran ini adalah letupan kemarahan orang asli atas dominasi pendatang. Dan perlu dicatat konflik itu tak dibumbui isu agama. Karena itu sangat tepat pemerintah tak hanya membangun kembali 60 kios di Pasar Tolikara, tetapi menambah 15 kios untuk pedagang asli Tolikara. Buku Ini ditulis Ahmad, antropolog (S1 Uncen Jayapura, S2 UGM, Jogja) asal Bugis, Sulsel. Makin istimewa buku ini karena George Junus Aditjondro menulis kata pengantar.


Seorang kawan saat melihat saya, istri dan dua anak dengan dua motor pada acara bukber berkata, "Mbok dua motor itu dijadikan DP kendaraan roda empat." Tentu saya menghargai kawan yang prihatin saya (masih) mengendarai motor. Saya menjawab, "Lho kendaraan kami itu roda empat juga, kan?"

Bacaan terkait

Karikatur Wawan Teamlo 

Karikatur Jiwenk
Continue Reading | comments

Saling-silang Silaturahim


Meme: Tris Sakeh

Continue Reading | comments

Parade Lelucon Gerudugan

 
Gajahlah Kebersihan - Kartun M Najib


MERDEKA..!!

Pernahkah anda menghitung angka dari kata "INDONESIA"?''

Abjad = Urutan Angka

I : 9
N : 14
D : 4
O : 15
N : 14
E : 5
S : 19
I : 9
A : 1

Dari semua angka, yang muncul hanya
angka "1 9 4 5". MERDEKA..!! (Tris Sakeh)



Dikira Teroris
Mbah Sastro nulis layang kanggo anake, Bejo sing lagi ditahan merga dikira teroris.

Iki isi layange:
"Bejo, bapak wis tuwa tur ringkih. Sedih mikirne kowe.
Saiki mangsa tandur jagung.
Kowe apa isih suwe ditahan? Trus, sapa sing ngrewangi bapak macul?"

Let seminggu Bejo mbales layange bapake, dititipke sipir penjara,
"Pak, tenan yo, kebon-e aja dipaculi dhisik, soale aku mendhem bedil neng kono pak.
Tenan ya pak, aja dipaculi disik."

Ora ngertiya, layang disensor karo petugas penjara.

Mbah Sastro kirim layang maneh:
"Jo, sak bar-e aku nampa layangmu, sak peleton Densus anti teror maculi kebon-e bapak.
Jarene nggoleki bedil sing mbok pendhem. Nyatane ora ana.
Trus aku kudu piye iki, Jo?".

Bejo bales kirim layang maneh :
"Pak, saiki langsung ditanduri winih jagung ae pak.
Kan wis dipaculke karo pak Densus.
Aja lali ngaturke matur nuwun neng pak Densus-e ya pak, muga2 entuk piwales saka Gusti Allah " (Yehana SR Secac)



Yunani Bangkrut

Mengapa Yunani sampai bangkrut?
Dia nggak biasa pegang uang sih, biasanya yang pegang uang Mbak City...(dms)


Peringatan/Slogan Mini di Sekitar Anda

1. Kaki Harap Dilepas
2. Selain Karyawan Dilarang Mabuk
3. Hati-hati Kompleks Milimeter
4. Dilarang Bicara dengan Sop...Iga Bakar
5. Dilarang Ngebut, Banyak An...jing Gila!
6. Orang Bijak Taat Bayar Palak
7. Dilarang Mero..goh!
8. Terima kasih Tidak Mengorok
9. Awas Licin, Banyak Kece...mplung Selokan
10. Awas truk gendeng! (dms & WB)


Kasino
"Bu, emang Kasino yang temennya Indro itu suka judi, ya?"

"Ha??? Ya, enggak lah"

"Tapi kok ada tempat judi di Las Vegas namanya Kasino?"

"Itu mah Casino... bacanya pake bibir monyong, kalau Kasino pake bibir melongo!"

Gubrakkk... (Umi Sakdiyah)



USTADZ KURANG GAUL (copas)

Setelah memberikan tausyiahnya, ustadz mempersilakan jamaah untuk bertanya.
Jamaah: Ustadz, bagaimana hukumnya kalo orang menggeluti dunia maya?'
Ustadz: Kalo Maya bukan muhrimnya, maka hukumnya haram.
Jamaah: Maaf, maya itu 'bukan perempuan, ustadz.
Ustadz: Apalagi begitu! Menggeluti sesama lelaki itu beraka jahanam tempatnya!
Jamaah: Maya itu bukan lelaki bukan perempuan, bahkan ia tidak berwujud!
Ustadz: Itu namanya bersekutu dengan Syaiton...jelas musyrik!(Tris Sakeh)



Einstein vs Abunawas

Einstein dan Abunawas duduk berdampingan dalam sebuah penerbangan. Einstein mengajak memainkan sebuah permainan tebak-tebakan.
?Einstein: Aku akan mengajukan satu pertanyaan, jika Anda tidak tahu jawabannya, maka Anda membayar saya hanya 5 dollar, dan jika saya tidak tahu jawaban pertanyaan anda, saya akan membayar Anda 500 dollar
?Einstein mengajukan pertanyaan pertama: Berapa jarak dari Bumi ke Bulan?
Abunawas tidak mengucapkan sepatah katapun, merogoh saku, mengeluarkan 5 dollar.
?Sekarang, giliran Abunawas. Dia bertanya kepada Einstein: Apakah yang naik ke atas bukit dengan 3 kaki lalu akan turun dengan 4 kaki?
Einstein melakukan pencarian internet dan meminta bantuan semua teman-temannya yang cerdas. Setelah satu jam mencari jawaban..., akhirnya ia memberikan Abunawas 500 dollar
?Einstein sambil penasaran bertanya: Nah, jadi apa yang naik ke atas bukit dengan tiga kaki dan turun dengan empat kaki? Abunawas tidak bersuara, dia merogoh saku, dan memberikan Einstein 5 dollar. (Yehana SR Secac)



Penak Jaman Pak Harto


Sore-sore Putu lungguhan nang ngarep omah karo mbah kakunge.

Putu: "Mbah Kung, nek dibandingke jaman saiki karo jamane Pak Harto penak pundi?"

Mbah Kung: "Ya penak jamane Pak Harto, Le!!!"

"Ngoten nggih, Mbah... Mergane napa-napa murah, nggih?"

"Ora ngono, Le...."

"Lha, pripun, Mbah?"

"Jamane Pak Harto biyen ki Eyang Putrimu isih enom, kinyis-kinyis koyo Syahrini ... Dadi. .. yo . . . pas kepenak - kepenak e....".

"Woalahh " (Yehana SR Secac)



Perintah Ndoro Putri

Nyonya ; "Karsoooo, cepat buka bajuku !!"
Karso : "I..Iya bu.eh Ndoro. (gemeteran)."
"ko gemeteran gitu sih, buka cepet !!! "iya.iya..Ndoro. (tambah gemeteran)"
"Buka rokku juga !!"
"Sssiap ndoro (masih gemeteran).
"BH ku juga !!
"inggih ndoro (tertunduk & gemeteran).
"Sekarang celana dalamku..!!". "I..Iya ndoro! (tambah gemeteran)" ..............
"Awas ya !! Kalo besok kamu masih pake bajuku. Aku pecat kamu !! Dasar pembantu banci !!! ."
"Ampuun ndoro. . . . ." (Yehana SR Secac)


Penyakit Berbahaya

Karena terkena penyakit kelamin, Jono pergi ke dokter spesialis kulit & kelamin...
Setelah diperiksa, dokternya bilang.. ”Ini penyakit berbahaya… kelamin bapak musti di amputasi supaya tdk menjalar ke-mana2”...
Jono pun langsung lemas dan nyaris putus asa.. dia minta waktu sehari utk berpikir...
Saat pulang.. Jono melewati praktek sinshe Tan Hong Hwie, sinshe tradisional dan mampir..
Setelah melihat penyakitnya..,
Sinshe : “Waa.. ini emang penyakit belbahaya dan langka.. loe dah pigi ke doktel..??”
Jono : “ Sdh ngkoh.. kata dokter musti di amputasi”
Sinshe : “ Haiyaa., dasal doktel mata luitan.. Sikit-sikit opelasi… sikit-sikit amputasi…… ini tidak pellu amputasi..laaaahhh!!”
Mendengar itu Jono pun lega..dan sgt gembira : “Jadi kelamin saya Gak perlu diamputasi Koh..??”
Sinshe : “ Haiyaa, ga pellulaaaa...minum lamuan ini aja, tilak pelu lipotong ,... tunggu tiga hali aja.
Jono : Sembuh ya Koh??.
Sinshe : Nanti copot sendili !!! ..
Jono : ?:'@#$%***!!!!! (Yehana SR Secac)



Hadiah Ultah Buat Istri

Seorang kakek di toko kado bingung mau memberi hadiah istrinya yg berulangtahun. Pramuniaga memberi saran beri hadiah BH. Sang Kakek gembira dan setuju. Tp bingung ukurannya. Sebesar buah klapa Kek?tanya pramuniaga. Ah nggak sebesar itu. Sebesar jeruk china kali' Kek? Kecil lg Nak. Apel Kek? Msh kebesaran kok Nak. Maklum sdh tua. Telur bebek Kek? Iya iya betul betul betul. Sahut kakek semangat menirukan Ipin Upin. Tp telur yg di dadar lho Nak! Wakakakakkakk. Pramuniaga ga tahan menahan ketawanya sampai kak Ros dan Tuk Dahlan pada melihatnya.(Yehana SR Secac)



SIKIL
Ana BENCONG Taman Lawang semaput neng tengah pasar. Dasar nganggo rok, awake lemu pisan, karo wong2 dikira ibu hamil. Sanalika digawa nyang Puskesmas, sing nampani perawat anyaran. Si perawat sing durung pengalaman iku rada grogi nangani wong arep nglairke, dadi pasiene ya mung diraba-raba ae. Rumangsa ora kuwagang, ia njuk nyeluk Bidan Senior. "Lapor Bu.! Ada pasien mau melahirkan! Bayinya udah mau kluar...kayanya sih SUNGSANG!"
Krungu tembung "sungsang" Bu Bidan buru2 nyamperin merga iku masalah riskan, gage leh nganggo sarung tangan trus mbukak rok-e pasien..... "GOMBAL! IKI WONG LANANG! IKI DUDU SIKIL BAYI, NDUK! SAPA SING NGGAWA RENE IKI?! KEMPLO KOWE..!" (Tris Sakeh)



Lu Kire Gue Apaan?

Umar lagi asik-asiknye nonton bola depan tipi, tau-tau bininye
nyelonong:

"Bang, lampu teras putus, tolong gantiin ame yang baru dong!"

"Masang lampu ?!!!, lu kire gue PLN apah...!!!" saut Umar
enteng.

"Ya udeh kalo kaga mau, benerin aje keran kamar mandi, itu tuh aernya
ampe luber-luber"

"Benerin keran ?!!!, lu kire gue PAM kali...!!!"

"Ya udeh, kalo lu pegi beli rokok ke warung aje gue nitip
minyak"

"Lu kagak bisa liat orang lagi enak nonton kali ye, lu kire gue PERTAMINEEE. ..!!!" Umar sewot.

Lantaran berasa digangguin terus, Umar ngeloyor ke rumah
tetangge, balik-balik jem 2.

Tapinye Umar kaget lantaran terasnye udah terang. Terus Umar ke
kamar mandi, aer udah kaga luber-luber; ke dapur jerigen minyak juga
udah full tenk.

Paginye Umar nanya ame bininye: "Lu minta tulung ame siape...?"

"Gini bang, abis abang minggat, gue nangis di teras.Terus ade
cowok ganteng lewat nanyain gue.

"Gue cerite ape adenye, juga soal abang nyang sewot. Terus die
nawarin buat ngebantuin, tapi ada syaratnye."

"Ape syaratnye... ?" Umar pingin tau.

"Syaratnye bisa pilih, gue bikinin die roti atawa.. tidur ame die"

"Terus, elu bikinin die roti kan..?" Umar ngedesek.

"Bikinin roti ?!!! .. Lu pikir gue HOLLAND BAKERY ape..? (
Yehana SR Secac)



Kualitas informasi di Internet


Setelah Kang Solokothuk sejak 2008-2015, menyelam sedalem-dalemnya di internet, media sosial dan sejenisnya, melongok di sana, melongok di sini, melototin ini, melototin itu, mencoba ini, mencoba itu, lalu mencatat n ngumpulin data, akhirnya mendapatkan kesimpulan sementara versi dirinya.

Kualitas informasi via Media di Internet:

1. Independen, adil dan terpercaya : 5%
2. Kadang benar, kadang ngawur: 30%
3. Hiperbolik, menjebak, main-main: 15%
4. Insinuatif dan bertendens: 50%

Punya data dan kesimpulan tandingan? Mari kita sandingkan mana yang lebih "lucu". Media di internet yg dimaksud bukan media baku cetak konvensional yang ditayangkan di internet dlm bentuk e-paper atau website.(dms)


Wanita Penyelamat

Wanita cantik penyelamat 1500 orang dg heroik di kapal pesiar. Hari pertama naik kapal dia nulis buku harian. 4 okt aku kenalan dg kpten kpal yg ganteng. 5 okt makan malam dg kptn kapal. 6 okt kpt kpal ngajak tidur,aku tolak,emangnya aku cewek apaan? 7 okt kptn kapal mngancam kalo ga mau tidur dngannya kapal akan di tenggelamkan. 8 okt aku menyelamatkan 1500 penumpang. (Yehana SR Secac)



Gunung Raung

Gunung Raung me-raung2, para warga wanita kan kakung pada bingung, candrane kaya wong linglung, sambate ngaru-napung, pikirane kemlawung padha nyuwun tulung mring Gusti Kang Maha Agung, wong lanang padha nyopot sarung sing putri mung nganggo pinjung, arep mbengok mung tekan gurung awit awune wis tekan wuwung, langit kebekan mendhung dibarengi ndhung-ndhung kluwung sing mentiyung kaya buta ngisis siyung...(
Tris Sakeh)


Kisah Si Kembar

A dan B adalah kembar kakak beradik, dua remaja ini berusia 20 tahunan. Oleh ayahnya, Si A dan B ditugaskan membantu ibunya dengan beban yang berbeda.
Setiap hari Si A harus mengangkut beban yang beratnya 50 kg. Si B harus mengangkut beban yang beratnya 100 kg. Setelah agak dewasa keduanya bekerja di kota di tempat terpisah.
Si A dan Si B ternyata mendapat tugas untuk mengangkut beban 75 kg.
Pada hari Lebaran keduanya mudik. Kepada orang tuanya mereka bercerita tentang pekerjaannya. Anda pasti dapat menebak, siapa yang mengaku pekerjaannya menyenangkan, dan siapa pula yang mengaku pekerjaannya menyebalkan.
Ringan atau berat kehidupan, ternyata sangat berkaitan dengan cara hidup orang-perorang di masa lalu atau masa sebelumnya.(dms)



Pasangan Berjodoh


Cowok: " Dik.. nama kamu siapa..? "
Cewek: " Indah Wulaning Ati Kristina Paramita Erni Yekti.."
Cowok: " Waduh.. panjang amat, kalau nama panggilannya.."
Cewek: " Iwak Peyek "
Cowok: " ?????.."
Cewek: " Lha kalau mas sendiri namanya siapa..? "
Cowok: " Seto Gondo Jayadi Agung "
Cewek: " Waw.. nama yang keren, trus aku manggilnya siapa Mas..? "
Cowok: " Sego Jagung "
Cewek: " Wheee..lhadalah.., ternyata kita berjodoh mas.., iwak peyek sego jagung... " (Wasito Djati Pribadi)



Raskin Berbonus

"Raskin ternyata banyak yang berkutu dan tak layak konsumsi," lapor Paijo pada Juki.

"Wah, pemerintah tambah perhatian, ya, sama rakyatnya," sahut Juki senang.

"Perhatian gemana, tho?"

"Ya, perhatianlah. Pemerintah tahu kalau kita, wong cilik kesulitan beli lauk. Jadi raskinnya udah dibonusin lauk sekalian, biar nggak kekurangan protein."

"Oh, gitu, ya?" jawab Paijo tambah bingung.

"Tambahan lagi, kutu di beras malah bermanfaat. Adanya kutu menunjukkan bahwa itu beras asli bukan beras plastik karena kutu nggak doyan beras plastik." (Umi Sakdiyah)



WEDI DIDENDO PILOT
(copas)

Sak plok'e pindhah seko ndeso nyang kutho, Jumangin rejekine lancar, saiki wis dadi wong sugih, gur medhite ra ilang ilang.

"Pak awak'e dhewe ki duwit wis akeh, ningo aku pisan ae rung tau numpak pesawat..!!" Jare Ngatmini bojone Jumangin

"Larang..!! Rasah ae..!!" Jumangin mangsuli cekak aos.

"Nganggo duwitku celengan turahan blonjo ae yo Pak...!!"

Ora sepiro suwe Jumangin karo Ngatmini wis tekan bandara arep nyarter Helikopter, di temoni Pardono pilote.

Cocok soal bayarane carter pesawat Heli, Pardono terus ngomong.

"Numpak pesawat syarate kudu meneng Pak, nek nganti omong sak kecap ae sampean tak dendho 1 juta, rong kecap rong juta, ningo nek ora omong tak wenehi duwit 5 juta..!!" Pardono njelaske syarate

"Cocok pak..!! Gelem aku..!!" Jare Jumangin

Wong telu wis neng njeron pesawat, terus Pardono mulai ngeburke pesawat Heli ne.

Bareng wis mabur Pardono mulai gawe manuver, pesawate di enggok2ke ngiwo nengen ngiwo nengen, malah nganggo jungkir balik barang.

Kiro kiro sak jam heli wis ndarat..

Karo ngguya ngguyu Pardono marani Jumangin..

"Wah Pak Jumangin hebat, ora ngomong blass, iki hadiahe 5 juta..!!" Pardono omong

"Sak jane aku mau arep omong, ningo wedi di dhendho.." Jare Jumangin

"Arep omong opo Pak..?" Pardono takon

"Bojoku CEBLOK...!!" (Tris Sakeh)


Restoran Masakan Indonesia

Wis seminggu neng Jepang Pak De karo Bu De akhire nemu restoran masakan Indonesia. Pelayane robot...
Robot teko nyedakki Pak De, terus ngomong: "What is your nationality ?" Robot takon.
"Indonesia...," jare Pak De.
"Selamat datang...," jare Robot nganggo Bahasa Indonesia.
"Apa bahasa Suku anda ?" Robot takon meneh.
"Jawa...," jare PakDe.
"Sugeng siang...bade pesen opo ?" Jare robot nganggo Boso Jowo.
"Canggih yo, Bu...," Pak De ngomong karo BuDe.
Bu De: "Ono lotek ?" Ibune takon karo robot.
Robot: "Ono..."
Bu De: "Pesen rong porsi..."
Robot: "Porsi gede opo cilik ?"
Bu De: "Porsi gede..."
Robot: "Lomboke piro ?"
Bu De: "Sing siji loro, sing siji sepuluh..."
Robot: "Nganggo kangkung ?"
Bu De: "Yo..."
Robot: "Nganggo timun ?"
Bu De: "Yo..."
Robot: "Nganggo kol ?"
Bu De: "Yo..."
Robot: "Nganggo kol jowo opo kol asli Jepang ?"
Pak De: "Sing endi wae lah...manut..." Pak De wis rodo nesu.
Robot: "Kacange diuleg opo diblender ?"
Pak De: "Kuarepmuuu !"
Robot: "Kacange setengah mateng opo mateng?"
Pak De: "Goréng sing gariiiiiiing !!!"
Robot: "Nganggo bawang goreng rak ?"
Pakde : Nganggo...uasuuu !!!" Pak De misuh banter banget.
Robot: "Di piring opo di pincuk ?"
Pak De: "Di piring !!!"
Robot: "Lengone nganggo margarin opo minyak kelapa ?"
Pak De: "Jelantah...wedhuuusss !!! Nesu banget soale...wis sepuluh menit dewe !!!"
Robot meneng, lampune byar pet kelap kelip, koyone pesenan lagi diproses. Kiro-kiro telung menitan robote ngomong meneh: "Maturnuwun...pesenan tak tompo...mung rak iso di suguhke..."
Pak De: "Nopo ??? Aku wis ngenteni...suwe banget...tanya jawab karo kowe...kok rak iso nopo to ndes ?!!" Jare PakDe emosi.
Robot: "Soale durung ono asune karo wedhuse..."
Pak De: "Diancuuukkk !!! Iso edian aku !!! Ayo, Bu...lungo !!! Rak usah nguntal neng kene !!!(Yehana SR Secac)



Re-Kreasi Kuliner Rasa Presiden


Ada dua rasa sup, sebagai makanan pembuka (appetizer). Yang satu gurih manis, satunya lagi gurih pedas, yaitu Sup Karno dan Sup Harto. Yang pedas, begitu dicoba, reaksi langsung Hah! Bibie.

Sebaiknya, segera menyantap Mie Gawati. Kalau pedas belum hilang juga, ya minum Es BY atau Jus Dur.

Kalau kekenyangan, segeralah beristirahat di sofa ber-AC yang kursi2-nya ber-Jok kowi empuk dan mentul-mentul!(dms)



Menulis Itu Tidak Gampang

Siapa bilang menulis itu gampang? Salah! Yang benar adalah SANGAT GAMPANG...

Arwah Setiawan, mbahnya humoris Indonesia bilang, "Saya bisa menulis Kolom hanya dalam beberapa detik." Banyak orang tak percaya. Arwah lalu minta disediakan kertas dan ballpoitn. Setelah dipegang,ia lalu menulis kata "KOLOM" di atas kertas itu. "Sangat gampang, kan?" (dms)






Continue Reading | comments

Kuliner Rasa Aduhai


Foto: Sahaja S Kuntoro (Lampung)

Continue Reading | comments

Ke Jakarta Aku kan Kembali

Kartun Didie SW - Kompas

Continue Reading | comments

Sekali Lagi Fatwa MUI

Kartun Non-O

Continue Reading | comments

Haram – Halal by Prie GS


Prie GS
Hanya dalam hitungan hari setelah BPJS dinyatakan haram oleh MUI, asuransi Pemerintah itu dinyatakan halal oleh PBNU. Menarik karena dua lembaga ini memiliki kewibawaan dan pengaruh besar. Maka akibatnya, dua fatwa yang berbeda tetapi sama-sama memiliki pengaruh besar bisa menimbulkan berbagai reaksi: bisa kontraksi, bisa kontroversi, bisa demokratisasi, tetapi bisa juga pragmatisasi.

Bagi masyarakat yang terkontraksi, ia akan kaget dan gundah. Msayarakat ini jenis pihak yang sangat hormat kepada figur guru dan panutan. Ketika para panutan berbeda haluan, mereka butuh bekerja keras untuk menenentukan pilihan. Sungguh tidak mudah, karena setiap guru bagi mereka mengagumkan. Pada kekaguman mana pilihan akan dijatuhan?

Bagi masayarakat terkontroversi, mereka akan dilanda perdebatan hebat. Mereka bukan masyarakat pengagum, melainkan masyarakat kritis dan para kritikus. Mereka bukan tidak punya guru dan tokoh panutan, tetapi bahkan guru pun lebih mereka tempatkan sebagai rekan debat. Masayarakat kritikus ini pada akhirnya tetap akan menjatuhkan pilihan tetapi setelah mereka kenyang berdebat dan dahaga intelektual mereka terpuaskan.

Sementara bagi masyarakat yang terdemokrasi mereka akan menangkap perbedaan fatwa ini sebagai bagian dari keniscayaan berdemokrasi. Mereka adalah kaum yang yakin kepada pilihan tetapi tenang kepada perbedaan. Di dalam keyakinan mereka sebenarnya jauh-jauh hari pilihan telah bulat dijatuhkan, sebelum perbedaan itu dilahirkan. Mereka adalah pihak yang telah decided, pihak yang telah memutuskan tetapi karena kesadaran berdemokrasi, mereka memberi ruang sangat terbuka kepada para un-decided.

Golongan terakhir, adalah pihak yang terpragmatisasi. Saya menduga golongan ini sangat banyak, kalau tidak malah yang terbanyak. Mereka adalah pihak yang masih terlalu dini untuk diajak berdebat soal halal haram, baik karena alasan pengetahuan maupun alasan penghasilan. Alasan itu adalah argumentasi logis mereka untuk masuk dala zona ‘’darurat’’. Di dalam keadaan darurat, semua keketatan hukum mendapat aneka dispensasi dan kelonggaran. Bagi masyarakat jenis ini yang halal, haram, sunah, makruh dan mubah bertali-temali dengan sangat dinamis.

Saya menduga, jumlah yang mengalami kedaruratan semacam inilah pihak yang paling dulu harus diprioritaskan oleh negara. Di dalam skala kehidupan sosial, para awam adalah pihak yang paling harus dibela leih dulu karena aneka keterbatasan mereka. Biarlah mereka urut menjalani tahapannya. Biarlah mereka lebih dulu sehat raganya, baru pelan-pelan sehat jiwanya. Masuk kategori manakah Anda?


Kolom Tambahan...

Gendongan Ayah

Banyak kenangan atas ayah tetapi kenangan satu ini sangat jarang muncul dan baru muncul lepas subuh tadi. Tak jelas detailnya kenapa dulu aku suka menangis hebat. Mungkin meminta sesuatu yang ayah dan ibu gagal memenuhi karena kemiskinan kami. Tangisku bisa jadi bukan tangis yang vandalistik. Itulah bisa jadi walaupun aku bisa memangis amat lama tetapi suara tangisku adalah suara anak yang merintih bukan anak yang memberontak membuat ayah jatuh iba.

Jika ibu sudah tak sanggup meredakan, ayah biasanya langsung mengambil selendang dan menggendongku untuk meredekan tangisku dengan kesabaran mengagumkan. Mengagumkan karena dalam keseharian beliau adalah prajurit dan pendekar. Jika wajah tentaranya muncul ia figur yang amat kami takuti. Tetapi kepadaku, sebagai bungsu, wajah itu jarang sekali muncul.

Malah sering sekali jika ayah marah, dan sesisi rumah ketakutan, hanya dengan kemunculanku, kemarahan itu reda pelahan. Mungkin karena wajahku memelas. Mataku yang sipit saat aku kecil sungguh anugerah. Sambil menggendongku ayah biasa menyenandungkan tembang tembang Jawa yang lembut. Suara beliau.merdu karena pada eranya ayah adalah aktor ketoprak garda depan. Sambil menembang ayah mengambil daun umbi "uwi" kami menyebutnya, memilinnya sedemikian rupa dan menjadikannya sebagai balon. Balon sederhana yang indah karena balon yang di sana tak terjangkau di masa kanak kanakku.

Gendongan ayah itu membuat ketentraman hebat dalam jiwaku. Catatan ini kutulis karena ayah muncul dalam mimpiku semalam. Aku menulis ini dengan sekuat mungkin menahan agar airmataku tak jatuh dan terlihat anak anakku. Lohor telah tiba.....
Continue Reading | comments

Pekerjaan Rumah Selalu Ada by Non-O S Purwono











Continue Reading | comments

Salma Galau by Ahmad Antawirya



Continue Reading | comments

Buku Satir Sosial Politik - Humor Dosis Tinggi

Buku Satir Sosial Politik - Humor Dosis Tinggi
Untuk informasi pemesanan silakan klik gambar cover tsb.
 
Copyright © 2011. Majalah HumOr . All Rights Reserved
Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Advertise with Us | Site map
Template Modify by Creating Website. Inpire by Darkmatter Rockettheme Proudly powered by Blogger